PALABUHANRATU - Dari monitoring pelaksanaan kurikulum baru tahun 2013, di beberapa sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar hingga SLTA, masih ditemukan guru kelas dan guru mata pelajaran tidak memahami tentang kurikulum baru tersebut. Mulai dari guru kelas yang belum dilatih sehingga tidak memahami tentang pendekatan kurikulum baru, buku-buku mata pelajaran yang terlambat diterima di sekolah, kalaupun buku-buku pelajaran sudah diterima namun jumlah buku tidak sesuai dengan jumlah muridnya.
Hal itu dikatakan anggota DPR RI Komisi X, Dr. Reni Marlinawati, saat meninjau beberapa sekolah terkait pelaksanaan kurikulum tahun 2013 di Sukabumi.
“Hal yang paling penting lagi banyak banyak guru kelas dan guru mata pelajaran yang belum faham secara utuh tentang kurikulum ini, dikarenakan mereka hanya memperoleh materi dari guru inti saja” katanya, sewaktu meninjau SDN 2 Palabuhanratu (19/07) di Palabuhanratu.
Ketua DPP P3 itu menyebutkan, penguasaan materi yang dimiliki guru inti untuk menjabarkan tentang kurikulum ini, tidak cukup memadai untuk disampaikan kepada guru sasaran. Sehingga keluhan guru sasaran banyak yang kebingunan. Bahkan ada kepala sekolah yang dilatih tentang kurikulum oleh guru yang berlatar belakang ilmu pertanian.
“Informasi kurikulum baru inipun belum sampai kepada masyarakat terutama orang tua siswa, sehingga orang tua siswa dibuat bingung karena tidak tersosialisasikan” ungkapnya yang diamini oleh Neneng Tanti Hermawati, kader DPC P3 Kabupaten Sukabumi yang juga Caleg No urut 3 Dapil IV.
Demikian juga menyangkut anggaran, Reni mecontohkan, pelaksanaan kurikulum baru untuk tingkat SMA baru 3 mata pelajaran, sementara pemerintah memaksakan seluruh mata pelajarannya harus sudah menggunakan pendekatan kurikulum baru. “Dalam silabusnya berisi kurikulum baru, namun pelajarannya masih menggunakan Kurikulum satuan tingkat pendidikan” tandas Reni, sambil berlalu untuk melanjutkan tinjauan kesekolah lain