CISAAT - Dua orang pelajar kembali diamankan oleh warga di Jalan Raya Cisaat Kampung Cibatu, Kecamatan Cisaat, kemarin. Kedua pelajar itu diduga akan melakukan aksi tawuran di tempat tersebut. Pasalnya warga mengamankan besi sepanjang setengah meter yang dibawa oleh salah satu siswa. Dampak dari itu, warga Cibatu sepakat bakal turun ke jalan jika di wilayahnya terdapat aksi brutal pelajar.
Saksi mata, Oman (46) mengatakan, dirinya curiga kepada salah satu siswa yang kerap memegang baju bagian perut di depan tempat kerjanya itu. Dengan penuh kehati-hatian, Oman pun menghampiri siswa tersebut dan melihat di balik bajunya ada besi yang diduga akan digunakan untuk aksi tawuran.
"Saya curiga dengan gelagat siswa itu, setelah dihampiri ternyata benar. Di balik bajunya dia membawa besi untuk tawuran" ujar Oman. Setelah mengetahui siswa tersebut membawa besi, Oman mengaku langsung mengitrogasi siswa itu. Ternyata benar, siswa tersebut mengaku besi itu untuk jaga-jaga kalau ada musuhnya.
"Siswa yang membawa besi itu berhasil kami amankan, yang lainnya langsung berlarian. Satu temannya yang menaiki mobil fuso, juga berhasil kami amankan. Jadi dua pelajar berhasil kami amankan," imbunya.
Selain Oman, Engkus (53) warga Kampung Cibatu Rt 04/01 Desa Cibatu Kecamatan Cisaat juga mengatakan, kawasan Cisaat-Cibatu sering dijadikan kawasan untuk melakukan aksi tawuran para pelajar. Hingga akhirnya, warga setempat kini bertekad akan turun tangan jika kedapatan ada siswa yang hendak dan sedang melakukan tawuran.
"Kami selaku warga di sini sangat resah atas aksi para pelajar yang tidak terpuji itu, makanya kami bertekad akan turun ke jalan jika mereka bentrok di sini," bebernya.
"Ketika dimintai keterangan, kedua siswa yang mengenakan seragam SMK dan SMP itu tidak mau menyebutkan identitas. Baik nama ataupun asal sekolah mereka, sehingga hal itu memancing kemarahan warga, akhirnya salah satu warga sempat memberikan bogem mentahnya kepada kedua nakal tersebut.
Mereka malah nangis sejadi-jadinya, namun ngakunya sih dari Pelabuhan Ratu," papar Engkus.
Setelah besi tersebut diamankan, kedua pelajar tersebut langsung dibiarkan pulang. Namun, warga menegaskan kepada keduanya supaya hal itu tidak terulang kembali. "Kami harapkan mereka tidak akan mengulanginya lagi, dan kepada guru dan orang tuanya supaya lebih peka dan peduli terhadap anak dan siswa-siswinya itu," tandasnya.