SUKABUMI - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans)
Kabupaten Sukabumi mencatat kiriman uang Tenaga Kerja Indonesia asal
daerah itu di luar negeri mencapai Rp1,4 triliun selama tahun 2012. "Jumlah
kiriman uang TKI ini sama dengan volume APBD Kabupaten Sukabumi," kata
Kepala Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Aam Amar Halim kepada Antara di
Sukabumi, Sabtu. Menurut dia, data jumlah kiriman
uang TKI Sukabumi itu diambil dari bank di daerah itu yang melayani jasa
pengiriman uang dari luar negeri.
Menurut Aam,
untuk tahun 2013 pihaknya belum mengetahui secara rinci berapa kisaran
besarnya uang yang dikirim TKI ke Kabupaten Sukabumi, namun ia
memprediksi tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2012 bahkan bisa saja
bertambah, karena saat ini masih banyak warga yang menjadi TKI. Lebih
lanjut, ia menyebutkan besarnya kiriman uang TKI ke Kabupaten Sukabumi
tidak terlepas dari banyaknya warga yang menjadi TKI di luar negeri
khususnya negara-negara di Timur Tengah. Bahkan, informasinya saat ini
Kabupaten Sukabumi merupakan daerah ketiga terbesar di Indonesia yang
mengirimkan TKI ke luar negeri. "Besarnya kiriman
uang dari TKI ini tidak membuat kami bangga seutuhnya, karena masih ada
beberapa TKI yang bermasalah di negara tempatnya bekerja seperti gajinya
tidak dibayarkan, mengalami penyiksaan dan permasalahan lainnya. Namun,
untuk tahun 2013 jumlah TKI bermasalah turun," tambahnya.
Selain
itu, waktu puncak TKI mengirim uang ke Kabupaten Sukabumi biasanya pada
awal Ramadhan dan menjelang Lebaran atau Idul Fitri. Biasanya selalu
ada antrean panjang keluarga TKI di loket pengambilan uang di beberapa
bank. Di sisi lain, pihaknya juga memperketat dalam
perekrutan TKI untuk mengantisipasi adanya TKI ilegal atau tanpa dokumen
yang lengkap dan asli. Juga untuk mengantisipasi permasalahan yang
terjadi jika TKI itu mengalami hal yang tidak diinginkan di tempat
bekerjanya. Namun, pihaknya juga akan membantu jika
ada warga yang ingin menjadi TKI asal memenuhi persyaratan mulai dokumen
keluarga, paspor, izin dan identitas lainnya.
"Kepada
keluargapun harus memegang fotocopy paspor, nomor kontak perusahaan
yang mengirimnya menjadi TKI dan lain-lain. Sehingga jika terjadi
permasalahan akan dengan mudah ditangani serta haknya bisa didapat
semaksimal mungkin," kata Aam. Aam menambahkan masih
banyaknya warga Sukabumi yang menjadi TKI karena diakuinya pekerjaan
masih sulit didapat walaupun lapangan pekerjaan cukup banyak karena
kebanyakan terjegal oleh faktor keahlian dan pendidikan, sehingga banyak
warga yang memutuskan menjadi TKI