07.50
0
SUKABUMI - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi mencatat kiriman uang Tenaga Kerja Indonesia asal daerah itu di luar negeri mencapai Rp1,4 triliun selama tahun 2012. "Jumlah kiriman uang TKI ini sama dengan volume APBD Kabupaten Sukabumi," kata Kepala Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Aam Amar Halim kepada Antara di Sukabumi, Sabtu. Menurut dia, data jumlah kiriman uang TKI Sukabumi itu diambil dari bank di daerah itu yang melayani jasa pengiriman uang dari luar negeri.

Menurut Aam, untuk tahun 2013 pihaknya belum mengetahui secara rinci berapa kisaran besarnya uang yang dikirim TKI ke Kabupaten Sukabumi, namun ia memprediksi tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2012 bahkan bisa saja bertambah, karena saat ini masih banyak warga yang menjadi TKI. Lebih lanjut, ia menyebutkan besarnya kiriman uang TKI ke Kabupaten Sukabumi tidak terlepas dari banyaknya warga yang menjadi TKI di luar negeri khususnya negara-negara di Timur Tengah. Bahkan, informasinya saat ini Kabupaten Sukabumi merupakan daerah ketiga terbesar di Indonesia yang mengirimkan TKI ke luar negeri. "Besarnya kiriman uang dari TKI ini tidak membuat kami bangga seutuhnya, karena masih ada beberapa TKI yang bermasalah di negara tempatnya bekerja seperti gajinya tidak dibayarkan, mengalami penyiksaan dan permasalahan lainnya. Namun, untuk tahun 2013 jumlah TKI bermasalah turun," tambahnya.

Selain itu, waktu puncak TKI mengirim uang ke Kabupaten Sukabumi biasanya pada awal Ramadhan dan menjelang Lebaran atau Idul Fitri. Biasanya selalu ada antrean panjang keluarga TKI di loket pengambilan uang di beberapa bank. Di sisi lain, pihaknya juga memperketat dalam perekrutan TKI untuk mengantisipasi adanya TKI ilegal atau tanpa dokumen yang lengkap dan asli. Juga untuk mengantisipasi permasalahan yang terjadi jika TKI itu mengalami hal yang tidak diinginkan di tempat bekerjanya. Namun, pihaknya juga akan membantu jika ada warga yang ingin menjadi TKI asal memenuhi persyaratan mulai dokumen keluarga, paspor, izin dan identitas lainnya.

"Kepada keluargapun harus memegang fotocopy paspor, nomor kontak perusahaan yang mengirimnya menjadi TKI dan lain-lain. Sehingga jika terjadi permasalahan akan dengan mudah ditangani serta haknya bisa didapat semaksimal mungkin," kata Aam. Aam menambahkan masih banyaknya warga Sukabumi yang menjadi TKI karena diakuinya pekerjaan masih sulit didapat walaupun lapangan pekerjaan cukup banyak karena kebanyakan terjegal oleh faktor keahlian dan pendidikan, sehingga banyak warga yang memutuskan menjadi TKI