08.42
0
CIBADAK - Menyusul maraknya isu bakso daging sapi bercampur daging babi, Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Diskoperindagsar) Kabupaten Sukabumi langsung melakukan penelitian. Daerah penelitian dilakukan terutama di wilayah utara Kabupaten Sukabumi. Seperti di Kecamatan Cibadak dan Cicurug. Pasalnya kedua daerah tersebut, satu diantaranya berdekatan dengan wilayah Kabupaten Bogor.

"Kami sudah mengambil sampel bakso daging dan saat ini sedang dilakukan pengujian di laboratorium," kata Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Diskoperindagsar Kabupaten Sukabumi, R Iwan Wirawan, Kamis (20/12/2012).

Menurut Iwan, penelitian dilakukan sebagai langkah awal untuk mengantisipasi peredaran bakso sapi bercampur daging babi. Terlebih lagi di wilayah utara Sukabumi itu merupakan daerah perlintasan dari Jakarta dan Bogor menuju Sukabumi.

"Antisipasi ini dilakukan karena tidak menutup kemungkinan bisa saja oknum pemasok bakso babi mengedarkan makanan haram di wilayah Kabupaten Sukabumi. Namun sampai saat ini belum ditemukan adanya bakso terindikasi berdaging babi," ujarnya.

Sementara itu, Petugas Pengawas Barang dan Jasa (PPBJ) Diskoperindagsar Kabupaten Sukabumi, Memed Jamaludin menuturkan, beredarnya bakso sapi bercampur daging babi ini membuat cemas masyarakat khususnya para penggemar bakso.

"Sampai saat ini belum ada indikasi beredarnya bakso babi di Kabupaten Sukabumi, tetapi pengawasan terus diperketat. Kami tidak segan menutup usaha atau mempidanakan oknum penjual bakso sapi bercampur daging babi," tutur Memed.