08.24
0
CIKOLE - Meski terlambat dari daerah lain, penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kota Sukabumi dipastikan direalisasikan dalam waktu dekat. Asda II Pemkot Sukabumi H. Deden Solehudin mengatakan, teknis penyaluran sedang dipersiapkan.

“Penyaluran BLSM direncanakan mulai 5 Juli 2013. PT Pos Indoensia tengah melakukan persiapan,” ujarnya usai memimpin rapat kordinasi penyaluran BLSM dengan PT.Pos Indonesia Cabang Sukabumi, di Op Room Balaikota Sukabumi, Senin (01/7) kemarin yang dihadiri pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Camat dan Lurah se Kota Sukabumi.

Deden menjelaskan, penerima BLSM di Kota Sukabumi mencapai 14.975 Rumah Tangga Sasaran (RTS).Jumlah tersebut berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengacu pada penerima beras miskin (raskin) pada tahun 2011 lalu.” Data itu sama dengan yang dimiliki seluruh kecamatan dan kelurahan di Kota Sukabumi,” katanya.

Ditegaskan, warga yang tidak masuk dalam daftar tersebut tidak akan ditetapkan sebagai penerima BLSM. Sedangkan bagi yang terdaftar segera menerima Kartu Penjamin Sosial (KPS) dari pemerintah pusat yang dibagikan PT Pos Indonesia. Sedangkan penyaluran dipusatkan di Kantor PT. Pos Indonesia Cabang Sukabumi dengan jadwal yang ditentukan oleh perusahaan tersebut. Waktunya secara bergiliran berdasarkan wilayah kecamatan.

Deden menargetkan, penyaluran selesai akhir bulan Juli 2013. “Jadwal penyaluran akan disampaikan PT Pos ke kecamatan dan kelurahan untuk disosialisasikan kepada penerima,” katanya.

Sementara dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bukan hanya berpengaruh terhadap naiknya harga sejumlah bahan pokok dan tingginya nilai inflasi, namun juga berdampak kepada pelaku usaha mikro kecil dan mengah (UMKM). Pasalnya, naiknya harga BBM membuat biaya produksi usaha kecil dan mikro semakin meningkat.

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) PASIM Sukabumi, DR. H. Fajar Laksana mengatakan, pemerintah harus memikirkan UMKM agar tidak melemah pasca kenaikan harga BBM. Caranya, dengan memberikan subsidi dengan bunga rendah.

“Konpensasi BBM bukan hanya Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), tapi juga memberikan bantuan modal kepada UMKM,”ujarnya usai seminar wira usaha di Gedung Juang 45, Kota Sukabumi, Senin (01/7) kemarin. Selain itu, katanya, pemerintah juga harus mengantisipasi tingginya nilai inflasi yang diperkirakan meningkat hingga 10 persen, Juli 2013. Tingginya inflasi berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. “ Sebelum harga BBM naik, nilai inflasi di Kota Sukabumi dibawah 4 persen, diperkirakan, Juli ini bisa mencapai angka 5 persen, dan itu harus diwaspadai,” pesannya.